Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. (Lukas 12:3)

Jumat, 25 Juni 2010

Sambutlah Hidup Anda

"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya." (Pengkhotbah 3:1)
Seberapa dari Anda yang suka dengan yang namanya menunggu? Menunggu harus diakui atau tidak bukanlah pekerjaan yang menyenangkan, khususnya bagi mereka yang terbiasa aktif dalam kesehariannya. Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan dan sulit.
Dalam perjalanan kehidupan kita dengan Allah disadari atau tidak ternyata Dia memakai hal ini untuk membentuk anak-anakNya. Dia menggunakan ‘waktu' untuk memproses kita. Bahkan agar mukjizat-Nya pun dinyatakan pada anak-anakNya, Dia membutuhkan waktu.
Allah membutuhkan waktu bukan karena Dia tidak dapat melakukan segala sesuatunya di alam semesta dengan spontan, tetapi karena Dia ingin membimbing anak-anakNya mengetahui isi hati-Nya.
Waktu memainkan peranan yang sangat penting dalam bagaimana Allah membuka jalan bagi kita. Waktu memungkinkan resep penyembuhan dari Allah dapat diterapkan pada situasi Anda. Kita membutuhkan waktu untuk mengalami semua jalan yang mungkin digunakan Allah untuk membuat perubahan.
Kita perlu menyingkap kasih, kebenaran, rahmat, dan pertolongan-Nya secara cermat serta berulang-ulang. Kita biasanya tidak mempelajari sesuatu pada putaran pertama. Dan hati yang terluka membutuhkan waktu tambahan untuk menerapkan apa yang disediakan oleh pertolongan Allah. Seperti halnya Antibiotik dapat melawan infeksi secara efektif selama beberapa hari, demikian pula penyembuhan dalam hidup kita membutuhkan waktu beberapa saat. Dan waktu adalah berkat, bukan kutuk.

Melawan Waktu

Memang tidak mudah menunggu solusi dari Allah. Kita cenderung tidak sabar dan bersikap kekanak-kanakan ketika segala sesuatunya tidak terjadi seperti yang kita inginkan. Kita merasa ditarik kiri kanan, putus asa, frustasi, dan kadang-kadang mau menyerah. Kita menanggapi dengan berbagai cara.
Sebagian orang merasa putus asa dan membutuhkan waktu kelegaan dalam waktu singkat dan krisis yang menyakitkan. Yang lain percaya bahwa Allah akan segera membawa kelepasan jika mereka memiliki cukup iman.
Akan tetapi, mereka yang berserah terhadap batasan-batasan waktu biasanya mendapatkan hasil yang lebih baik daripada merek yang protes atau mencoba menghindarinya. Mereka yang bersikeras untuk mendapatkan jalan pintas dan penyelesaian yang cepat cenderung akan mengalami masalah yang sama berulang kali. Tetapi, bila tujuannya berarti, maka perlu waktu untuk mencapainya.
Barangkali susah untuk menunggu proses dari Allah. Namun, kita dapat mengetahui bahwa Dia bekerja di belakang layar, bahkan ketika Anda tidak melihat apa yang terjadi. Oleh karena itu, jika Anda percaya kepada-Nya, taati setiap firman yang Anda dan tunggulah dengan sabar waktu-Nya menggenapi apa yang telah dijanjikan-Nya kepada Anda.

Waktu Saja Tidak Menyembuhkan

Ungkapan kuno barangkali membuat kita percaya bahwa "waktu menyembuhkan segala luka". Padahal ungkapan itu tidak seluruhnya benar. Perlu dipahami waktu bukanlah faktor utama ketika Allah membuka jalan.
Sebagian orang berpikir bahwa yang perlu mereka lakukan adalah bersabar dan menunggu Allah untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan. Orang-orang ini mendapati dirinya berada dalam pola yang mencengkram. Mereka menunggu agar Allah mengubah keadaan.
Waktu bukanlah penyebab penyembuhan itu; itu hanyalah ruang bagi Allah untuk berinteraksi dengan situasi Anda. Semua elemen lain yang digunakan Allah untuk membuka jalan masih penting. Untuk menyembuhkan lutut yang terkilir Anda tentunya tidak hanya menunggu. Anda memakai penyangga kaki, meluruskan kaki, melakukan terapi fisik, dan lain sebagainya. Waktu saja tidak cukup.
Waktu adalah ruang bagi Anda agar dapat terlibat dalam proses. Hal itu sangat membantu Anda untuk terlibat dalam tugas, pengalaman, dan suatu hubungan ketika berjalan menapaki jalan Allah yang diberikan kepada Anda. Apabila Anda menjadi bagian dari apa pun yang dikerjakan Allah dalam hidup Anda, maka pada batas-batas tertentu, Anda melintasi batasan-batasan waktu untuk mengalami suatu kekekalan dimana Allah hidup. Semakin Anda terlibat, Anda semakin tidak merasakan tekanan waktu.

Musim-musim Dalam Hidup Anda

Kita kerap mengategorikan waktu dalam beberapa musim. Seperti halnya musim di alam ini, ada musim yang berbeda-beda dalam hidup kita. Kita dapat lebih memahami waktu Allah dalam jalan yang Dia bukakan bagi kita apabila kita memahami musim-musim hidup kita dan mengetahui kita berada di musim apa saat ini.
Empat musim berikut ini berkenaan dengan situasi apa pun atau ruang pertumbuhan dan pergumulan yang mungkin Anda alami:
Musim Dingin.Hawa dingin dan tanahyang mengeras membuat musim ini tampaknya mati dan tidak menghasilkan buah. Namun, musim dingin dapat menjadi waktu yang produktif. Anda dapat menggunakan musim yang tampaknya mati itu untuk mempersiapkan yang akan datang. Misalnya, memelihara hubungan-hubungan Anda, menentukan tujuan, dan meluangkan waktu untuk mengatur jadwal. Musim dingin membantu Anda beristirahat dan membuat Anda siap untuk bertumbuh.
Musim Semi.Inilah saatnya bagi awal yang baru dan harapan yang segar. Anda membajak atau mengerasi tanah, menambah pupuk dan suplemen, menanam bibit, dan mengairi. Pada musim semi hidup Anda, Anda sibuk mewujudkan perencanaan dan komitmen yang Anda buat selama musim dingin. Anda mungkin mulai mempelajari area-area yang perlu ditumbuhkan atau bergabung dalam suatu kelompok yang menggarap permasalahan tersebut. Dan ketika Anda melihat berbagai perubahan positif yang tersembul dari tanah, Anda mungkin perlu melindunginya dari orang-orang dan lingkungan yang dapat menginjak-injak atau mencabut mereka.
Musim Panas. Pertumbuhan tampak jelas pada musim ini karena ladang dipenuhi dengan tanaman yang sehat Anda berada pada masa pelestarian, memastikan bahwa apa yang telah dimulai pada musim semi telah berlangsung. Pada musim panas pertumbuhan pribadi Anda, Anda harus rajin untuk terus melangkah maju. Jangan bermalas-malasan karena hal-hal baik tengah berlangsung. Tunggulah saat musim panen. Tetaplah melakukan apa yang diberikan Allah untuk dilakukan.
Musim Gugur. Pada masa panen, Anda mengumpulkan apa yang telah Anda tabut. Anda memetik manfaat dari pekerjaan Anda dan melewatkan waktu dari pekerjaan Anda serta melewatkan waktu untuk mengumpulkan buah dari hasil tanaman Anda untuk dinikmati pada saat ini dan untuk disimpan sebagai persediaan musim dingin. Pada musim gugur pertumbuhan pribadi Anda, Anda akan melihat berbagai perubahan positif dari emosi, perilaku, relasi, karier, atau hal-hal lain dari hidup Anda yang telah Anda bangun. Inilah juga saat untuk mengembalikan sesuatu yang telah Anda terima kepada Allah dan sesama sebagai bentuk penyembahan.
Mungkin Anda saat ini bila memilih dari keempat musim tersebut, Anda akan memilih musim gugur sepanjang waktu, tetapi untuk masuk di musim ini Anda harus menjalani ketiga musim lainnya terlebih dahulu.
Anda mungkin menginginkan hasil saat ini dan mudah berkecil hati ketika harus bekerja atau menunggu hasil. Tidak mudah memang untuk dengan senang hati melakukan tugas dari musim yang tengah kita jalani, dan menanti masa panen. Tetapi, jika Anda belajar untuk menyesuaikan diri pada musim yang tengah Anda jalani, dan bukannya melawannya, maka Anda akan memetik panenan yang berlimpah pada saatnya nanti. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar